Minggu, 08 Maret 2020

Disaat Lelah

Maaf, aku merasa bosan.

Bosan selalu dalam ketakutan,
Bosan ketika cinta menjadi nafsu belaka,
Bosan pada keadaan yg ta kunjung ada titik terang,

Bosan menanti yg tak kunjung pasti dan itu, kamu.

Jumat, 07 September 2018

Janganlah Bermimpi, Membayangkan Saja, Cukup

Malam menunjukan pukul 21.13 , dan menunjukan pula hatiku yang kian terpukul karena kebodohanku membayangkan hal-hal yang tidak ada kemungkinan.
Atau lebih tepatnya sangat kecil kemungkinannya.
.
Lagi dan lagi, sebuah perasaan ku muncul. Perasaan yg entah disebut iri, iba, atau ketidaksukaan sepihak atau Justru puing puing pengharapan yg pernah kau remukan dulu.
Melihat nya menulis status:
.
"Sisakan 1 untuk ku agar kelak dapat ku ajak keliling Papua, Jepang dan Makkah. Siapapun itu asalkan cinta dan sayang Mu pada ibu ku adalah hidayah dari Allah SWT untuk mencintaiku"

Dear, sang penulis status.
Jika bisa, ingin sekali aku marah padamu. Bagaimana tidak marah, kau sudah buat diri ini membayangkan menjadi jawaban Tuhan bahwa,
Akulah dia yg tersisa 1 untuk mu
Akulah yang mendampingi mu dari tanah Papua hingga Makkah.
Akulah yg akan mencintai dan menyayangi ibumu.
Akulah yg ingin menjadi milikmu satu2 nya.
Akulah yg menjadi seorang yg dipanggil 'ibu' oleh malaikat kecilmu kelak.
Akulah yg menjadi tempat mu berkeluh kesah.
Akulah yg menjadi seorang yg menerimamu apa adanya.
Aku ... Aku... Dan aku...
Iya cukup aku saja yg akan selalu ada untuk mu dan menjadi penyempurna separuh agamamu.
.
Tapi...
Bukan kah yg aku ucapkan tadi hanyalah bayang-bayang, lebih tepatnya angan. Tak berharap besar menjadi nyata, bahkan bermimpipun, jangan.

Selasa, 31 Juli 2018

Sebatas Ingin Mengenal

Teruntukmu, candaku

Maafkan aku...
Dalam canda... Aku mencintaimu, seolah hanya kamu yg aku mau.
Dalam canda... Aku mengagumimu, soalah kamu yg aku harapkan
Dalam canda... Aku menginginkan pertemuan sekali meski sesaat
Dalam canda... Aku ingin memilikimu
Dan..
Dalam canda... Aku pernah memintamu terang-terangan kepada-Nya

Maaf... Maafkan aku.
Menjadikanmu canda, bukan niatku mempermainkanmu, bukan.!
Hanya saja ada sebuah rasa ingin mengenal, sebatas jengkal atau sejauh angan.
Sungguh... Hanya ingin mengenal
Tak ada niat untuk lebih dari sebatas itu (semoga)

Banyumas, 8184

Minggu, 29 Juli 2018

Jawab Tanyaku


Dear, candaku

Apa kabar mu?
Baik baik sajakah?
Kulihat... nampaknya kau baik baik saja di zona nyamanmu
Lalu bagaimana aktifitas mu?
Coklat coklat mu?
Kuharap... semua akan berjalan sesuai rencanamu (semoga)
Lalu apa kabar hati(mu)?
Kosong?
Atau telah terisi?
Jika terisi... apakah nyata?
Atau hanya isi dengan angan pengharapanmu saja?
Jika kosong... Apakah bisa aku masuk?
Aaaahhh... Tidak.!!!
Lupakan tanyaku terakhir tadi.

Candaku...
Bolehkah ku berharap?
Suatu hari kau jawab semua tanyaku tadi,    tepat sepuluh jengkal di hadapkan ku di pertemuan pertama kita.

Banyumas, 81713

Jumat, 03 Juni 2016

Cinta Memang Memihak (part 1)










Cinta memang memihak.!!!
Ada yang selalu berusaha membahagiakan, pasti akan terlupakan
Ada yang selalu menunggu, pasti yang ditunggu tak kunjung didatang
Ada yang selalu membantu disaat kesulitan, pasti tak pernah dikenang
Ada yang selalu hadir saat dalam kesendirian, pasti hanya dianggap kebetulan
Ada yang selalu membuat tertawa, pasti tak ubahnya profesi badut jenaka
Ahhh… Cinta itu memang memihak.!!
Ada yang selalu  tulus mencintai apa adanya,
Tetap saja….
Tak akan pernah terbalas
                                                                   Banyumas, 31 Desember 2014

                                                                   “yang cintanya belum berpihak”
                                                                   (read: aku)



Kak_HestiDwi
Penggerak pena bertinta bening, Perangkai kata yang tak pernah tersampaikan lewat suara

Rabu, 18 Mei 2016

Isyarat dari balik kata “Sendiri”





"Ketika wanita berdiri seorang diri, melakukan perjalanan hidup sendiri, menikmati indahnya dunia sendiri,,
dia memang mampu.!  dia memang bisa.!  dia memang sanggup.!
tapi belum tentu dia kuat..!!
dia hanya pura-pura kuat…
(Yaaa,,, hanya pura-pura.!!)
pura-pura mampu.. pura-pura bisa.. pura-pura sanggup..
ketika dia berkata:
“aku bisa kok sendiri”  l  “aku sendiri aja, gak papa” l “ahh,,,udah biasa sendiri”
(…sendiri… sendiri… sendiri… benarkah kau mampu sendiri,???)
Kata-kata yang seolah dia tak butuh orang lain,
Kata-kata yang seolah ingin membuktikan bahwa dia bukan wanita lemah
Kata-kata yang seolah tak ingin menjadi beban lain,
Namun, disisi lain… Itu adalah kata-kata pengharapan
Berharap,,, ada yang mengulurkan tangannya ketika ia terjatuh
Berharap,,, ada yang menuntunnya ketika langkahnya mulai melemah
Berharap,,, ada yang menghiburnya ketika bosan dengan jalan yang tak berujung
Berharap,,, ada yang mengusap air matanya ketika ia menangis putus asa
Berharap,,, ada yang mencari jalan keluar ketika tersesat
Berharap,,, ada yang memimpinnya agar ia tak salah arah
Dibalik ribuan pengharapannya, ada seberkas senyuman..
Senyum simpul yang penuh isyarat..
isyarat harapan-harapan yang lama ia dambakan,,
isyarat dari doa-doa yang ia panjatkan pada illahi,,
isyarat dari hatinya, yang “menginginkan (mu) mewujudkan harapannya”

maka,,, jangan biarkan lagi dia melakukan “perjalanan” ini sendiri.. temanilah..
sampai tiba saat dia sendiri menuju sisi Tuhan.

                                                     Banyumas, 19 Mei 2016

                                                     -Wanita penyendiri- (read:aku)
#Kak_hestidwi
“Penggerak pena bertinta bening, perangkai kata yang pernah tersampaikan lewat suara”

Dear, (kamu) Yang Mencintaiku Diam-diam



Entah ucapan apa yang harus aku ucapkan padamu..
Kata “terimakasih”, mungkinkah mampu mewakili semuanya??
Terimakasih… telah menjadikanmu cinta dalam hati ^_^
Terimakasih… telah menyelipkan namaku dalam doamu ^_^
Terimakasih… telah mengagumiku sedemikian ^_^
Terimakasih… telah memintaku pada-Nya sedemikian ^_^
Terimakasih… telah mencari tahu tentangku sedemikian ^_^
Terimakasih… telah mengerti diriku dan selalu ada untukku ketika ku butuh.
Terimakasih… telah banyak berkorban untuk ku
Aaahhh….
Sebanyak apa ku harus ucapakan terimakasih…
Terimakasih… atas segala bentuk cinta diam-diam mu kepadaku.


Banyaknya ucapan terimakasih ini, harus aku sampaikan pada siapa???
Yaa.. pada siapa???
Akupun tak pernah tau siapa dirimu (yang mencintaiku diam-diam)
Ku mohon…
Berhentilah mencintaiku diam-diam…!!!
Cukuplah sampai disini kau membuatku merasa bersalah dalam ketidaktahuanku tentang kesetiaanmu mencintaiku dalam diam..
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak mampu membalas cintamu
Maaf… karena ketidaktahuanku, mungkin aku tak menyelipkanmu dalam doaku
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak mengagumimu
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak pernah memintamu pada-Nya
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak mencari tahu tentangmu
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak bisa mmengertimu
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak pernah ada untukmu saat kau butuh
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak pernah sadar akan perasaanmu
Maaf… karena ketidaktahuanku, aku tak menyadari pengorbananmu untukku
Maaf… maaf… dan maaf…

Teruntuk Kamu yang mencintaiku dalam diam… :”)

Kenapa cara ini yang kamu pilih untuk mencintaiku?
Kenapa kau tak jujur saja padaku?
Sulitkah.?? Aku yakin…banyak alasan mengapa kau tak berani jujur.
Bukankah menyakitkan ketika cintamu padaku tak pernah aku balas?
Yaa,, bagaimana aku membalasnya, kau hanya diam diam dan diam..
Akan sampai kapan kau bertahan dengan cara ini??

Jika kamu terus bertahan dengan ke-diam-an cinta mu padaku ini… maka apalah dayaku yang tak tahu apa-apa..
Maka…
Beribu-ribu maaf jika pada akhirnya dalam cinta diammu kepadaku yang terus kau sembunyikan tanpa kau nyatakan,,
Tiba-tiba kau mendengar bahwa aku sudah dengan ‘dia’ yang mencintaiku terang-terang.an 

Semoga kau bahagia dengan cinta yang lain..Semoga.
Cukuplah dalam mencintaiku diam-diam…
(karena ada hati lain yang mencintaimu diam-diam seperti cintamu padaku..)


                                                                            
Banyumas, 27 Maret 2016
ttd,

                                                                  
-aku- Yang kau cintai diam-diaM


*Kak_HestiDwi
-Penggerak pena bertinta bening, Perangkai kata yang tak pernah tersampaikan lewat suara-