"Ketika wanita berdiri
seorang diri, melakukan perjalanan hidup sendiri, menikmati indahnya dunia
sendiri,,
dia memang mampu.! dia memang bisa.! dia memang sanggup.!
tapi belum tentu dia
kuat..!!
dia hanya pura-pura kuat…
(Yaaa,,, hanya pura-pura.!!)
pura-pura mampu.. pura-pura
bisa.. pura-pura sanggup..
ketika dia berkata:
“aku bisa kok sendiri” l “aku
sendiri aja, gak papa” l “ahh,,,udah biasa sendiri”
(…sendiri… sendiri… sendiri… benarkah
kau mampu sendiri,???)
Kata-kata yang seolah dia
tak butuh orang lain,
Kata-kata yang seolah ingin
membuktikan bahwa dia bukan wanita lemah
Kata-kata yang seolah tak
ingin menjadi beban lain,
Namun, disisi lain… Itu adalah
kata-kata pengharapan
Berharap,,, ada yang
mengulurkan tangannya ketika ia terjatuh
Berharap,,, ada yang menuntunnya
ketika langkahnya mulai melemah
Berharap,,, ada yang
menghiburnya ketika bosan dengan jalan yang tak berujung
Berharap,,, ada yang
mengusap air matanya ketika ia menangis putus asa
Berharap,,, ada yang
mencari jalan keluar ketika tersesat
Berharap,,, ada yang
memimpinnya agar ia tak salah arah
Dibalik ribuan
pengharapannya, ada seberkas senyuman..
Senyum simpul yang penuh
isyarat..
isyarat harapan-harapan
yang lama ia dambakan,,
isyarat dari doa-doa yang
ia panjatkan pada illahi,,
isyarat dari hatinya, yang “menginginkan (mu)
mewujudkan harapannya”
maka,,, jangan biarkan lagi
dia melakukan “perjalanan” ini sendiri.. temanilah..
sampai tiba saat dia sendiri menuju sisi Tuhan.
Banyumas,
19 Mei 2016
-Wanita
penyendiri- (read:aku)
#Kak_hestidwi
“Penggerak pena
bertinta bening, perangkai kata yang pernah tersampaikan lewat suara”
bagus :')
BalasHapusblognya aku pajang di blogku juga yaaa :D