Rabu, 13 Mei 2015

Izinkanlah Aku

Bolehkah aku mengenalmu?
Secara nyata... bukan dari muka buku...

Hanya mengenal saja kok tidak lebih,, dan itu cukup buat aku. Jika aku berharap mengenalmu lebih jauh, mungkin itu cuma angan-angan.

jadi izinkanlah aku mengagumimu dengan caraku sendiri.
izinkanlah ku menyebutmu dalam doaku...
dan izinkanlah aku memintamu kepada Alloh SWT.
*Hesti Dwi 27
Penggerak pena bertinta bening, Perangkai kata yang tak pernah tersampaikan lewat suara

12 Mei 2015



Melihatmu (lagi)…?

“Akhi…. Siapa gerangan dirimu?”

Berawal dari kabar dari muka buku yang bilang kalau ada yang ingin jadi temanku. Laki-laki pula.


“Hah..siapa???”

Ku sambut baik kabar itu. Tapi tak semudah itu aku menyetujuinya.

yaa…siapa tau dia orang alay dan memang ngga aku kenal

Dan dilihat dari namanya saja, sepertinya tak ada temanku dari eS De sampai bangku eS Satu yang memiliki nama demikian. E** Ha** S****** (sensor :D )

“Mmmm… namanya gimana ya? Ndeso…tapi ngga juga sih”.

Ku cari tau siapa dia yang ingin jadi temanku itu. (Sebenarnya kalau dari awal nama saja udah ngga kenal, udah enggan buat kepo). Ku ‘klik’ saja namanya yang bertuliskan tinta biru di Asha 501 ku,

            eh maaf, udah ngga jamannya ‘klik’, sekarang mah usap kanan usap kiri atas bawah, sentuh, hehee

Dua detik kemudian, muka buku ngasih tau tentang profil EHa-eS itu. EHa-Es yang menyita beberapa menit hidupku dan membuat ku penasaran.

            ‘Gleekk…’ . ada sesuatu menahan nafasku. Tak begitu sakit memang, tapi membuat darahku mengalir sepersekian detik lebih cepat dari beberapa menit sebelumnya, (alay badayy.. -_- )

Muka buku memberitahukan beberapa hal:
1# 44 orang temanku juga jadi temannya. “banyak juga”. Ku cari tahu siapa temanku yang juga temannya. Ternyata teman eS satu ku.! Bahakan dia juga teman dari ‘dia’ yang ku anggap aA-ku dalam mimpi. :O (penasaran meningkat 10%)

2#  Benar saja. Kita satu almamater. Bahkan sama-sama di bidang yang bahasannya ngga jauh dari Mikro – Makro. (penasaran meningkat 20%)

3#  Organisasi yang dia ikuti. Beberapa Organisasi yang dia ikuti bener-bener yang menjurusnya itu ke agama banget. UK**, KA***, IM*, DA**** Kampus, sebelas dua belas sama ‘dia’ yang ku anggap aA-ku dalam mimpi. Beda banget sama aku yang betah sama coklat muda coklat tua. (penasaran menjadi 40%)

jangan-jangan dia temen akrabnya aA ku? Oh tidaaaakkkk….

4#     13 Februari 1994. Satu hari sebelum seremonial ‘Hari Kasih Sayang’ tahun 1994, dia lahir.
“Uuuppzz….. aku lebih tua 78 hari. Hmmm….”

5#     Karanganyar-Kebumen

“Ulalaaaaa….. kita tetanggaan rupanya? Tetangga tapi kok ngga kenal? Jadiii..pengen kenalan. hahaa“

6#     President of B** FE* UN****. Pernyataan ini yang bikin aku jadi banyak rasa. Rasa seneng seorang dia nge-ed aku jadi temannya :D . Rasa miris dan malu pada diriku sendiri kalo aku sebagai rakyat baru tahu presidennya setelah presidennya lengser. Rakyat macam apa aku ini. Memalukan. (-_-“)

7#     Hal terakhir yang muka buku kasih tahu ke aku adalah keseharian dia di beberpa aktivitasnya melalui gambar profil, gambar sampul, dan gambar tentang EHa-eS.

Astaghfirullohaladzim… ternyata EHa-eS ituuuu… ‘dia’.


Dia yang tak asing lagi dari pandangan mataku beberapa waktu terakhir ini.

Dia yang tidak hanya satu, dua kali melakukan hal yang sama dengan ku. Sholat dhuha dalam satu atap namun lain shaf.

Dia yang tidak hanya satu, dua, tiga kali berpapasan secara langsung denganku, tapi berkali-kali ditempat yang sama. Parkiran motor.

Dia yang ketika saling bertemu dengan ku, sepintas saling menatap tak lebih dari satu detik, saling melontar senyum lalu saling memalingkan muka. Maksud hatiku demikian untuk menjaga pandangan, semoga dia demikian.

Dia pemimpinku yang peduli kepadaku sebagai rakyatnya, tapi aku yang tak pernah perduli dengannya sebagai pemimpinku. Maafkan aku, aku menyesal.

Dia lah EHa-eS … 

Sosok lelaki misterius dari muka buku, yang membuatku membuat satu pertanyaan, #apakah aku pantas mengaharapkanmu sebagia pemilik tulang rusuk ini?#

jangan terlalu ngarep hes.!!! Perbaiki dan pantaskan diri dulu, baru boleh berharap.!!! Dia itu bagai Bulan… lah kamu apa??? Pungguk dibumi yang mimpi memeluk bulan.

Kuterima dengan senang hati permintaan pertemanan itu, berharap dia yang mengawali, maka dia yang akan menyapaku terlebih dahulu. Betapa senangnya jika itu benar terjadi.

Hari demi hari ku buka muka buku, tak ada tanda-tanda dia ingin mengenalku. Diam…diam..dan diam… harapanku-pun NIHIL.. (T_T)

Terimakasih…. Atas sikap mu yang mebuatku meduga-duga dan banyak merangkai harapan (yang semuanya kosong).


Terimakasih… atas kebetulan-kebetulan yang terjadi antara kita. Seperti kebetulan hari ini selasa dua belas Mei 2K15. Sampai kapanpun (mungkin) tidak pernah bagi kita untuk bertegursapa, jangankan bertegursapa berkenalanpun… (TAK AKAN PERNAH).

*Hesti Dwi 27
Penggerak pena bertinta bening, Perangkai kata yang tak pernah tersampaikan lewat suara

Jumat, 01 Mei 2015

Sayang, Aku Tak Hidup



Jika kamu bisa bicara, pasti kamu akan bilang.

“aku sangat menyayangi kalian”

“Sekian lama aku ada, menjadi saksi.
apa yang seharusnya aku dengar dan apa yang tak seharusnya ku dengar,
apa yang seharusnya terlihat dan yang tak seharusnya terlihat,
apa yang seharusnya terjadi dan yang tak seharusnya terjadi,

jika saja aku hidup, akan kuceritakan kejayaan mereka masa dulu, agar kalian semakin semangat meraih kejayaan itu lagi bersamaku,

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan keterpurukan mereka masa dulu, agar kalian belajar membangkitkanku, disaat aku kian terpuruk.

jika saja aku hidup, akan kuceritakan masa-masa indah mereka disini, agar kalian merasakan juga masa-masa itu disini bersamaku,

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan bahwa mereka tak pernah meninggalkanku, agar kalian tahu bahwa aku tak ingin di tinggalkan”

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan perjuangan mereka mempertahankanku agar aku tetap berdiri, agar kalian tahu bahwa aku yang tak hidup ingin tetap menghidupkan.

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan bahwa mereka selalu merawatku, membuatku nyaman, mengindahkanku, agar kalian juga demikian padaku,

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan bahwa mereka selalu menjagaku, agar kalian tahu bahwa aku juga menjaga kalian dulu hingga kalian yang sekarang.

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan siapa siapa saja yang mengukir cinta sejati disini, agar kalian tahu bahwa aku dipilihkan Tuhan untuk mempertemukan dua hati, dan menyatukannya.

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan siapa siapa saja yang pernah menangis bersamaku, agar kalian tahu bahwa aku tempat yang nyaman untuk bersandar.

Jika saja aku hidup, akan kuceritakan siapa siapa saja yang pernah tertawa bahagia bersamaku, agar kalian tahu bahwa aku selalu membuat orang-orang merasakan arti kebersamaan.

Ahhhh….. Jika saja aku hidup,,,sungguh ribuan hal yang ingin aku ceritakan pada kalian saat ini.
Dan…
Aku akan berterimakasih pada mereka yang tak pernah meninggalkanku, mereka yang menghidupkan aku, mereka yang percaya pada rahasia yang hanya aku dan Dia yang tahu, mereka yang berproses dengan ku,,,dan mereka yang tulus mencintaiku.

Namun sayang…

Selamanya Tuhan tak pernah mengjinkan ku hidup,, bahkan sampai suatu hari nanti ku tiada. Tapi selama mungkin Tuhan mengijinkan ku untuk menjadi saksi bisu perasaan cinta, kasih, rindu, benci, dendam dan semua rasa yang ada pada mereka dan kalian, sampai….aku diratakan dengan tanah.”



*Hesti Dwi
^Penggerak pena bertinta bening, perangkai kata yang tak pernah tersampaikan lewat suara^

Jika AKU, maka KAMU



Jika aku adalah dia,, maka Kamu harus tahu….

Ada yang tulus dan selalu mencari tahu tentang mu dimasa dulu, karena dia ingin mengenalmu dari masa lalu untuk menjalani masa depannya bersamamu.

Ada yang tulus dan selalu mencari tahu tentang keluargamu, karena dia ingin jadi bagian yang diabadikan dalam pigura besar diruang tamumu.

Ada yang tulus dan selalu mencari tahu apa kebiasaanmu, karena dia ingin membiasakan diri dengan biasa-biasa mu itu.

Ada yang tulus dan selalu mencari tahu apa hobimu, karena dia ingin melakukan hal-hal yang sering kamu lakukan,kelak bersamanya.

Ada yang tulus dan selalu mencari tahu seperti apa ‘dia’ yang kamu dambakan, karena dia ingin menjadi ‘dia’ nya kamu yang selalu kau harap dalam doamu.

Ada yang tulus dan selalu mencari tahu apa kabarmu hari ini lewat muka buku, media garis ,aplikasi apa , pesan disingkat atau bahkan suara tanpa rupa, karena dia ingin memastikan bahwa kamu baik-baik saja.


Ada yang tulus dan selalu dengan rutin ‘medical check up’, karena dia ingin mengembalikan tulang rusuk kepadamu dalam keadaan tanpa cacat sedikitpun.

Ada yang tulus dan selalu ngasih kode”, karena dia ingin kamu memecahkan kode itu, bukan menganggap ketulusan itu adalah modus.

Ada yang tulus dan selalu mendengar cerita dan pengalaman hidupmu, karena dia ingin menjadi pendengar setiamu dikala suka maupun duka,selamanya.

Ada yang tulus dan selalu menuliskan cerita tentangmu, karena dia ingin mengenangmu dari pertama dia mencintaimu, jauh sebelum kamu membalas cintanya, suatu hari nanti.

Ada yang tulus dan selalu menerima nasehat mu, karena dia ingin belajar menjadi ‘dia’ mu yang patuh.

Ada yang tulus dan selalu menunggumu dibalik pintu, karena dia ingin kamu mengetuk pintunya dengan kedua orang tuamu.


Ada yang tulus dan selalu membantumu apapun yang kamu butuh, karena dia ingin selalu ada untukmu.

Ada yang tulus dan selalu memantaskan diri sepantas-pantasnya, karena dia ingin pantas jika disandingkan denganmu.

Ada  yang tulus dan selalu mendoakanmu di ujung lima waktunya, karena dia ingin Alloh senantiasa membukakan pintu hatimu untuknya.


Dan………
Ada yang dengan sangat tulus mencintaimu dan sabar menunggumu, karena dia ingin kamu SADAR bahwa pada dialah seharusnya kamu bersandar …

*16 April 2015                                   
*Hesti Dwi 27
Penggerak pena bertinta bening, Perangkai kata yang tak pernah tersampaikan lewat suara.